Thursday, January 25, 2007

Warga Cibitung Kecam Tindakan Anarki TNI AU

Kamis, 25 Januari 2007

BANDUNG, (PR).-Aksi solidaritas terhadap bentrokan fisik antara TNI AU dan ratusan warga di Desa Cibitung, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, digelar puluhan mahasiswa di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro, Rabu (24/1). Mereka mengecam tindakan anarkis aparat militer atas segala bentuk intimidasi terhadap warga dan meminta TNI AU ditarik dari Desa Cibitung.

Sebagai simbol kecaman terhadap tindakan TNI AU, sepotong baju loreng dibakar massa dalam aksi mahasiswa yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Rakyat Rumpin. “Bentrokan fisik terjadi di atas tanah garapan rakyat tersebut adalah bentuk pelanggaran hak asasi manusia, dan penindasan yang terbuka. Kembalikan rasa aman pada rakyat agar mereka bisa hidup damai," ujar koordinator aksi, Hafez Azdam.

Menurut dia, kejadian penembakan di Rumpin bermula ketika TNI AU memaksa membangun sarana latihan water training di atas tanah 10 hektare milik warga. Padahal, tanah tersebut sudah menjadi milik warga dengan bukti fotokopi kikitir/girik yang dirincik oleh Badan Pertanahan Nasional (agraria) pada tahun 1976.

Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ruchyat, yang menerima audiensi perwakilan mahasiswa, menegaskan DPRD akan segera ke lokasi dan meminta klarifikasi dari pihak terkait. "Kami menyarankan selain kepada DPRD Jawa Barat, masyarakat mengadukan masalah ini pada DPR karena kewenangannya TNI lebih dekat pada pusat," ujarnya.

Ditemui terpisah, Gubernur Jawa Barat, Danny Setiawan menyatakan, harusnya bentrokan tidak terjadi jika masyarakat dan TNI bisa menahan diri. “Penyelesaian masalah tidak harus konfrontatif, tapi bisa lewat jalur hukum,” katanya.

Danny juga meminta Pemkab Bogor dapat memfasilitasi masyarakat dengan aparat militer untuk menyelesaikan masalah. ”Hal ini harus diselesaikan bersama, saya harap masalah ini tidak berlarut-larut,” ujarnya. (A-158)***


http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2007/012007/25/0308.htm

No comments: